LUMAJANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang turut serta dalam Rapat Koordinasi daring untuk mengendalikan inflasi di tahun 2024.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang, Hari Susiati, mewakili Pemkab Lumajang dalam acara yang diselenggarakan di CCRoom Pemkab Lumajang.
Acara yang dibuka oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI, Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si, menyoroti data terkini terkait Indeks Perkembangan Harga (IPH) dengan fokus pada beberapa komoditas strategis, termasuk beras.
Baca Juga: Partisipasi Tinggi Masyarakat, Kabupaten Lumajang Dimulai Putaran Kedua Sub PIN Polio
Tomsi Tohir mengingatkan potensi penurunan produksi beras pada Januari - April 2024 dan menekankan perlunya langkah cepat.
Tomsi Tohir menyatakan, "Pentingnya percepatan tanam dan optimasi lahan sawah menjadi langkah kunci dalam menghadapi potensi produksi beras yang lebih rendah. Pemerintah Daerah diminta untuk meningkatkan perluasan areal tanam padi dengan mengoptimalkan lahan rawa mineral, lebak, lahan perkebunan, dan kehutanan, serta mengadopsi benih padi varietas unggul baru."
Saat menyampaikan penggunaan pupuk, Tomsi Tohir menekankan prinsip tepat dalam 6 hal: dosis, waktu, jenis, harga, tempat, dan mutu.
Baca Juga: Poktan Jaya Mandiri PIK Sukses Garap Lahan Pertanian Urban di Kelurahan Penggilingan
Tambahan informasi juga disampaikan tentang distribusi tambahan Rp14 Triliun pupuk subsidi untuk petani di Indonesia pada tahun 2024.
Partisipasi Pemkab Lumajang dalam rapat tersebut menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan mendukung keberhasilan upaya pengendalian inflasi secara nasional.
Langkah-langkah strategis diharapkan dapat memitigasi potensi penurunan produksi beras dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian di wilayah tersebut. KOM-ADM